SAATNYA MENGUBAH MINDSET DAN RAIH MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK

Sebagai negeri yang memiliki SDA dan SDM yang berlimpah. Dan menjadi negeri yang kaya raya. Sudah saatnya kita bergerak bersama membangun negeri ini dari ide, pemikiran dan gagasan para pemudanya melalui jalur entrepreneurship. Saatnya kita membangun karya nyata yang menghasilkan kemandirian bangsa melalui IAN Tahfidzpreneur BOARDING SCHOOL.  
 
Negeri ini memiliki keuntungan demografis yaitu karena indonesia memilki generasi anak mudanya yang cukup banyak. Maka perlu kita tingkatkan SDM pemuda ini dengan mereka menjadi pengusaha. Agar semakin banyak membuka lapangan pekerjaan. 
 
Berdasarkan data yang dirilis Worldtop20.org peringkat pendidikan Indonesia pada 2023 berada diurutan ke 67 dari 209 negara di dunia. Urutan Indonesia berdampingan dengan Albania di posisi ke-66 dan Serbia di peringkat ke-68.
 
Bila tingkat mindset pendidikan Indonesia mau lebih tinggi, tentu harus memiliki terobosan yang berbeda yaitu dengan cara mengubah mindset lulusan yang awalnya ijazah dan bekerja oriented. Harus diubah menjadi entrepreneur. 
 
Mengapa negeri kaya raya seperti indonesia, masyarakat negaranya lebih senang menjadi karyawan. Dibandingkan pengusaha ? Terus kalau mentalnya jadi karwayan semuanya. Siapa yang akan berfikir untuk mengelola negeri ini ? Apakah kita cuma bisa menyerahkan negeri ini ke orang asing. Terus kapan indonesia majunya kalau mayoritas kekayaan alamnya dikelola asing. ?
 
Bila dirunut jawabannya, pasti banyak faktor. Beberapa di antaranya karena sistem lembaga pendidikannya yang hanya memiliki standart konsep, kurikulum dan sistemnya untuk menciptakan lulusannya menjadi orang yang siap kerja dan mental pegawai dan PNS.  Sehingga sedikitnya para generasi muda yang siap untuk menjadi pengusaha sukses di usia muda. 
 
Melihat problem dan potensi tersebut. Sebagai sekolah rintisan (startup) teknologi pendidikan lahir menawarkan solusi pada 2018 silam. Bernama IAN TAHFIDZPRENEUR BOARDING SCHOOL lahir sebagai startup membangun sebuah ekosistem pendidikan dari hulu ke hilir dengan bantuan teknologi.
 
Lewat ekosistem inilah IAN bisa meningkatkan Kapasitas para Tahfidzpreneur handal yang berimbas pada kenaikan minat pemudanya untuk menjadi seorang TAHFIDZPRENEUR yang pada akhirnya akan melahirkan banyak para pengusaha muda sukses di negeri ini.
 
Pendirinya adalah Darmawan Haryanto dan Rina kholilatun nisa.  Kebetulan keduanya seorang pengusaha muda berprestasi. 
 
Per tahun ini, IAN berhasil menghimpun lebih dari 30 santrinya sebagai pengusaha sukses yang hafidz qur’an dan juga beromzet jutaan Rupiah. Yang akan menjadi pengusaha sukses masa depan. Dengan mereka akan mampu berwawasan global dengan mereka akan berangkat keluar negeri untuk kuliah, bisnis dan umroh dari hasil bisnisnya sendiri selama di didik oleh IAN.  
 
Karena kedepannya merekalah yang akan membangun perusahaan dan menjadi calon-calon pemimpin negeri ini. 
 
“Setiap santri IAN TAHFIDZPRENEUR BOARDING SCHOOL dapat ditargetkan mampu mencapai omzet Rp 2-5 Juta per bulan di usia SMA. Bersama IAN Mereka akan berfikir mandiri dan penuh karya.  
 
Dengan mereka menjadi pengusaha Selain membantu meningkatkan kesejahteraan diri sendiri tentu juga akan berdampak kesejahteraan keluarga dan masyarakat disekitarnya. 
 
 IAN juga melakukan innovasi melalui program BII yaitu sebuah koperasi syariah sebagai wadah permodalan usaha.  
 
Program-program menarik lainnya juga dijalankan IAN untuk para santrinya, seperti program akselerasi SMP-SMA Hanya 5 tahun. Chalange keluar negeri, mentornya ada praktisi bisnis dan juga konsep Boarding yang homey.
 
“Sekalipun IAN Adalah sebuah tahfidzpreneur Boarding school namun IAN merupakan perusahaan teknologi, yang berfokus kepada mensejahterakan para para guru, santri dan alumninya fokus utama kami adalah melahirkan para calon pengusaha baru. 
 
Teknologi itu bukan untuk menggantikan peran manusia, tapi untuk membantu agar SDM yang ada bisa berpikir lebih strategis.
 
IAN menciptakan teknologi yang membantu para santrinya menjadi agen perubahan yang lebih efektif dan efisien di dalam membangun ekonomi keluarganya masing-masing,” 
 
Pandemi Covid-19 telah mengajarkan kita bahwa kita harus kreatif dan innovatif sehingga akan mampu bertahan di dalam segala resesi ekonomi global yang melanda dunia 
 
Tak hanya santrinya, IAN juga membuka peluang tabungan umroh dan Tambahan modal usahanya yang sudah berusia 1 tahun dan memiliki laporan keuangan yang baik. 
 
Mereka dilatih menjadi pengusaha yang handal dengan konsep syariah dan juga tanpa melupakan kemajuan tekhnologi IAN terus berinnovasi digitalisasi sistem pendidikan.

BAGIKAN KE SOSIAL MEDIA KAMU

× Layanan Umum